Hari ini,
Ku berbicara seperti biasa,
Seperti keadaan sedia lakunya,
Tidak mahu bermadah pujangga,
Kerna zaman ini,
Semanis kata tidak bisa diterima,
Kata-kata puji didengar pedih,
Kata-kata keji disanjung tinggi.
Bicara hari ini,
Mulut bagai tak pernah dicuci,
Menabur fitnah tiada larangan,
Mencari keadilan hanya pada sangsi,
Membuahkan perkelahian,
Menambahkan kepedihan,
Sedang bicara dikutip amalnya,
Caci dan maki manambah perisa.
Tahukah kamu?
Bicaramu itu eloknya menjadi pedoman,
Menabur nasihat dan bukannya fitnah,
Menghenti yang pedas
dan bukan menambah perasa,
Lidahmu itu harus dibasahi kalimah suci
dan bukan kalimah sakti,
Harus dikuntum senyuman
bukan mencebik penuh benci.
Bicara hari ini,
Patutnya disusuli kebenaran,
Disulami keadilan,
Dihiasi madah indah,
Yang memuji kebesaranNya,
Yang sentiasa berkias tentangNya,
Yang meluahkan kata cinta,
Kepada Sang Pencipta.
Jangan kamu guris bicaraku ini
dengan bicaramu,
Kerna lidahmu setajam-tajam pedang,
Bisa mematahkan hati merosakkan jiwa,
Gunalah bicaramu itu untuk menyambung
kalimah suci dariNya,
Agar terubat hati ini dengan mendengarnya.
Madah An-Nisaa'
2 comments
aimi, a frien of mine tabik spring dkt kamu. haha dia kata dia insaf lps bc your blog. :)
ReplyDeleteterima kasih.. sesungguhnya Allah yg gerakkan hati dia untuk insaf. :)
ReplyDelete